Pages - Menu

Kamis, 28 November 2013

Terbentuknya karakter manusia


Terbentuknya Karakter Manusia

Terbentuknya karakter manusia ditentukan oleh dua faktor, yaitu nature (faktor alami atau fitrah) dan nurture (melalui sosialisasi dan pendidikan). Faktor lingkungan yaitu usaha memberikan pendidikan dan sosialisasi dapat menentukan “hasil” seperti apa nanti yang dihasilkannya dari seorang anak. Jadi karakter seseorang dapat dibentuk dari pengasuhan, pendidikan, dan sosialisasi positif dari lingkungannya. Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Setiap individu tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Perbedaan karakter individu tersebut disebabkan oleh banyak hal, seperti lingkungan, biologis individu, pola asuh, budaya, dan lain sebagainya. Nurture dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik individu dalam hal fisik, mental, emosional pada setiap tingkat perkembangan.

Karakter terbentuk dengan dipengaruhi oleh paling sedikit 5 faktor, yaitu temperamen dasar kita (domain, intim, stabil, cermat), keyakinan (apa yang kita percayai, paradigma), pendidikan (apa yang kita ketahui, wawasan kita), motivasi hidup (apa yang kita rasakan, semangat hidup), dan perjalanan (apa yang telah kita alami, masa lalu kita, pola asuh dan lingkungan).

Helen Keller (1904) mengungkapkan ”Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial and sufferingcan the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success achieved.”
Sehingga dengan karakter yang telah dibangun dengan kokoh, bisa menjadikan seseorang individu tidak mudah dikuasai oleh seseorang ataupun kondisi tertentu. Apabila orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak menunjukkan karakter (terpuji), maka tiak diragukan lagi bahwa dunia akan menjadi lebih semakin buruk. Dengan kata lain ungkapan knowledge is power akan menjadi lebih sempurna jika ditambahkan menjadi knowledge is power, but character is more.

Karakter tidak hanya dimiliki oleh seseorang individu, namun suatu komunitas atau kelompok pun memiliki karakter kelompok yang diperoleh melalui proses yang berkelanjutan. Karakter merupakan unsur individu yang dan lahir dari pemikiran individu. Namun pemikiran individu dapat dipadukan dengan individu yang lain menghasilkan suatu ide baru, menghasilkan suatu karakter baru, yang dapat disebut sebagai identitas kelompok, karakter kelompok. Karakter kelompok pada dasarnya dibentuk dari berbagai karakter individu di dalamnya melalui proses kesepakatan visi dan misi yang telah dihayati bersama.




(Artikel diambil dari tulisan Dr. Ir. Mubiar Purwasasmita pada prosiding seminar berjudul Memaknai konsep alam cerdas dan kearifan nilai budaya lokal (cekungan Bandung, tatarsunda, nusantara, dan dunia) peran local genius dalam pendidikan karakter bangsa, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar