Pages - Menu

Senin, 23 Desember 2013

Kalidjernih, pendidikan karakter di Indonesia


Beberapa butir acuan dalam pengembangan dan pengamalan kualitas-kualitas utama (pembangunan karakter)
  • pengembangan kualitas-kualitas utama melalui pengalaman atau interaksi sosial
  • penekanan interaksi sosial dalam pembangunan karakter yang bersifat intersubyektifitas (komunikasi inter personal)
  • Intersubyektivitas dikembangkan dalam bentuk 'situasi' atau 'kasus' (situasi dapat dibuat dalam bentuk drama (acting-out)
  • peserta didik diberikan kesempatan berefleksi dan mengemukakan pendapat melalui situasi yang dipentaskan
  • peserta didik dapat diminta melakukan evaluasi, mana yang menurut mereka merupakan kualitas-kualitas utama dan mana yang bukan. Sejauh mana tindakan-tindakan dapat dikategorikan sebagai klaim kekokohan, kekonsistenan dan kepaduan kualitas utama
  • peserta didik dapat melakukan kegiatan pemecahan masalah ketika berefleksi dan mementaskan suatu situasi
  • peserta didik didorong untuk aktif dan kreatif mencari situasi-situasi (dari pengalaman langsung atau tidak langsung) sebagai materi pelatihan dan pengembangan


(Kalidjernih, Ph.D, Situasionisme: Refleksi untuk pendidikan karakter di Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar