Pages - Menu

Senin, 06 Oktober 2014

Resensi Artikel INDONESIA'S CITIZENSHIP EDUCATION

Resensi Artikel Indonesia's Citizenship Education

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan pemahaman kehidupan sosial yang memiliki posisi strategis untuk mengembangkan warga negara Indonesia menjadi warga negara yang cerdas dan baik. Pertama dan yang paling utama, pelajar harus didorong untuk melihat bahwa ada pola interaksi hubungan antara individu dan masyarakat dengan mematuhi norma-norma yang ada. Para siswa juga harus mampu melihat bahwa masyarakat merupakan sifat sistemik sebagai bagian sumber daya manusia yang harus dibekali dengan pengetahuan yang diperlukan untuk masuk ke dalam interaksi sosial tersebut dan untuk menanggapi /merespon berbagai keadaan di lingkungan tempat mereka tinggal.
Konteks proses pembelajaran warga negara pada umumnya dan bagi siswa pada khususnya tentunya tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di Indonesia pada masa lalu dan muncul tantangan-tantangan yang harus dihadapi di Indonesia. Oleh karena itulah siswa harus didorong untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang semakin interaktif, cepat berubah, dan arus informasi serta teknologi yang terus berkembang. Dalam proses perubahan konteks global yang seperti ini, siswa diberikan kebebasan untuk dapat mencapai dan mendapatkan pengetahuan/pengalaman dalam arus perubahan tadi tanpa harus mengorbankan tatanan sosial. Dengan tatanan sosial yang kondusif dan terjaga dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perkembangan bangsa Indonesia ke depan karena Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cerdas dan warga negara yang baik. Kemudian, siswa harus didorong untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial mereka, membangun hubungan sosial dan memperoleh pengetahuan baru dengan harus dikendalikan oleh rasionalitas yang baik.
Atas dasar konsep di atas tersebut maka pendidikan kewarganegaraan harus mengenai sasaran kebutuhan para siswa. Mereka jangan terlalu banyak diberikan hal-hal yang bersifat abstrak, tetapi berikanlah hal-hal yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari, tanpa mengurangi tujuan utamanya, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan menambah pengalaman hidup mereka (life experience). Kemudian, pendidikan kewarganegaraan dalam praktik hendaknya lebih ditekankan pada pembentukan pada proses pemberdayaan warga negara, sehingga mereka mampu berperan sebagai partner pemerintah dalam menjalankan tugas kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Karena itu, pendidikan kewarganegaraan, diarahkan pada upaya pemberdayaan peserta didik menjadi manusia yang bermartabat, mampu bersaing dan unggul dijamannya, serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupannya.
Pendidikan kewarganegaraan fokus kepada warga negara. Oleh karena itu, setiap individu diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan bernegara dan patuh terhadap hukum dan undang-undang. Telah dipahami bahwa setiap warga negara berada dibawah undang-undang atau peraturan tertentu, dimana peraturan tersebut dijalankan oleh kelompok tertentu dari bagian masyarakat itu sendiri. Kemudian warga negara juga bersama-sama di dalam kelompok hidup dibawah kekuasaan pemerintah. Dalam hal ini penting untuk memahami dan mengerti mengenai pemerintah dan pemerintahan karena hal ini pemerintah tetap akan mempengaruhi kehidupan warga negaranya setiap hari.
Proses pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas saat ini tidak terlepas dari perkembangan informasi dan teknologi. Setiap pengajar dan pembelajar dituntut untuk mengikuti kemajuan zaman tersebut. Pada konteks era globalisasi saat ini PKn juga ikut berkontribusi dan memainkan peranan penting dalam pembangunan bangsa. Untuk itu, PKn perlu menekankan dua hal. Pertama menstimulir peserta didik untuk terus menerus berefleksi tentang makna dunia sosialnya, dan yang kedua pendidikan kewarganegaraan perlu memberikan penanaman nilai-nilai yang baik kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri lebih baik guna merespons terhadap kekuatan-kekuatan global di Indonesia. Siswa diharapkan dapat mulai berpikir tentang dunia sosial mereka dan memperkuat kepribadiannya. Ini akan berfungsi untuk memperbaiki kekurangan yang ditimbulkan oleh kondisi terkini yang muncul diakibatkan karena arus globalisasi. Dengan kepribadian yang kuat dan jati diri yang baik, maka setiap individu akan mampu mengikuti perubahan dan perkembangan yang sangat cepat seperti sekarang ini.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar