Resensi Artikel Indonesia's Citizenship Education
Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan
pemahaman kehidupan sosial yang memiliki posisi strategis untuk
mengembangkan warga negara Indonesia menjadi warga negara yang cerdas
dan baik. Pertama dan yang paling
utama, pelajar harus didorong untuk melihat bahwa ada pola interaksi
hubungan antara individu dan masyarakat dengan mematuhi norma-norma
yang ada. Para siswa juga harus mampu melihat bahwa masyarakat
merupakan sifat sistemik sebagai bagian sumber daya manusia yang
harus dibekali dengan pengetahuan yang diperlukan untuk masuk ke
dalam interaksi sosial tersebut dan untuk menanggapi /merespon
berbagai keadaan di lingkungan tempat mereka tinggal.
Konteks
proses pembelajaran warga negara pada umumnya dan bagi siswa pada
khususnya tentunya tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi di Indonesia pada masa lalu dan muncul tantangan-tantangan
yang harus dihadapi di Indonesia. Oleh karena itulah siswa harus
didorong untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang semakin
interaktif, cepat berubah, dan arus informasi serta teknologi yang
terus berkembang. Dalam proses perubahan konteks global yang seperti
ini, siswa diberikan kebebasan untuk dapat mencapai dan mendapatkan
pengetahuan/pengalaman dalam arus perubahan tadi tanpa harus
mengorbankan tatanan sosial. Dengan tatanan sosial yang kondusif dan
terjaga dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perkembangan
bangsa Indonesia ke depan karena Indonesia memiliki sumber daya
manusia yang cerdas dan warga negara yang baik. Kemudian,
siswa harus didorong untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial
mereka, membangun hubungan sosial dan memperoleh pengetahuan baru
dengan harus dikendalikan oleh rasionalitas yang baik.
Atas
dasar konsep di atas tersebut maka pendidikan kewarganegaraan harus
mengenai sasaran kebutuhan para siswa. Mereka jangan terlalu banyak
diberikan hal-hal yang bersifat abstrak, tetapi berikanlah hal-hal
yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari, tanpa mengurangi
tujuan utamanya, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan
menambah pengalaman hidup mereka (life
experience).
Kemudian, pendidikan kewarganegaraan dalam praktik hendaknya lebih
ditekankan pada pembentukan pada proses pemberdayaan warga negara,
sehingga mereka mampu berperan sebagai partner
pemerintah dalam menjalankan tugas kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaraan. Karena itu, pendidikan kewarganegaraan, diarahkan pada
upaya pemberdayaan peserta didik menjadi manusia yang bermartabat,
mampu bersaing dan unggul dijamannya, serta dapat memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kehidupannya.
Pendidikan kewarganegaraan fokus kepada warga
negara. Oleh karena itu, setiap individu diharapkan untuk dapat
berpartisipasi dalam kehidupan bernegara dan patuh terhadap hukum dan
undang-undang. Telah dipahami bahwa setiap warga negara berada
dibawah undang-undang atau peraturan tertentu, dimana peraturan
tersebut dijalankan oleh kelompok tertentu dari bagian masyarakat itu
sendiri. Kemudian warga negara juga bersama-sama di dalam kelompok
hidup dibawah kekuasaan pemerintah. Dalam hal ini penting untuk
memahami dan mengerti mengenai pemerintah dan pemerintahan karena hal
ini pemerintah tetap akan mempengaruhi kehidupan warga negaranya
setiap hari.
Proses
pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas saat ini tidak terlepas
dari perkembangan informasi dan teknologi. Setiap pengajar dan
pembelajar dituntut untuk mengikuti kemajuan zaman tersebut. Pada
konteks era globalisasi saat ini PKn juga ikut berkontribusi dan
memainkan peranan penting dalam pembangunan bangsa. Untuk itu, PKn
perlu menekankan dua hal. Pertama menstimulir peserta didik untuk
terus menerus berefleksi tentang makna dunia sosialnya, dan yang
kedua pendidikan kewarganegaraan perlu memberikan penanaman
nilai-nilai yang baik kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri
lebih baik guna merespons terhadap kekuatan-kekuatan global di
Indonesia. Siswa diharapkan dapat mulai berpikir tentang dunia sosial
mereka dan memperkuat kepribadiannya. Ini akan berfungsi untuk
memperbaiki kekurangan yang ditimbulkan oleh kondisi terkini yang
muncul diakibatkan karena arus globalisasi. Dengan kepribadian yang
kuat dan jati diri yang baik, maka setiap individu akan mampu
mengikuti perubahan dan perkembangan yang sangat cepat seperti
sekarang ini.