Sabtu, 27 Juli 2013

Implementasi Model Project Citizen


PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PROJECT CITIZEN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP DEMOKRASI
Oleh: Eka Jayadiputra

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kerisauan penulis melihat realitas pembelajaran PKn yang masih belum menyentuh kebutuhan siswa, karena sebagian besar proses pembelajaran PKn masih terbatas pada ruang kelas dengan materi yang terpaku pada buku teks dan kurang mengaitkan antara teori dengan pengalaman belajar siswa. Sehingga tidak jarang siswa merasa bosan dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa karena siswa cenderung pasif dalam belajar dan hanya menerima materi saja tanpa bisa memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Sedangkan tantangan abad 21 mengharuskan setiap warganegara memiliki kemampuan seperti dikemukakan Cogan & Derricot (1998:116), bahwa “karakteristik yang harus dimiliki setiap warganegara salah satu diantaranya adalah kemampuan berpikir kritis dan sistematis”. Dengan demikian, perlu dikembangkan proses pembelajaran yang dapat memberdayakan siswa untuk berpikir kritis dalam pemecahan masalah atau “critical thinking oriented and problem solving oriented modes”. Model pebelajaran yang dapat memberdayaan siswa untuk berpikir kritis adalah model Project Citizen yang terdiri dari enam langkah yakni mengidentifikasi masalah, memilih masalah, mengumpulkan informasi, mengembangkan portofolio kelas, menyajikan portofolio di depan publik, dan merfleksikan pengalaman belajar. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui apakah enam langkah yang terdapat dalam model Project Citizen berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep demokrasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan “the nonequivalent control group design”. Pada desain ini kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random. Terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pretest dan postest untuk melihat adanya upaya dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Sedangkan instrumen pengumpul datanya menggunakan angket dengan skala semantic differensial dari Osgood, wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

Berdasarkan analisis data, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa model Project Citizen berpengaruh signifikan sebesar 84,5% terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep demokrasi. Secara parsial pengaruh tiap langkah adalah sebagai berikut: mengidentifikasi masalah sebesar 10%; memilih masalah sebesar 6,2%; mengumpulkan informasi mengenai masalah demokrasi sebesar 27,3%; mengembangkan portofolio kelas sebesar 36,7%; pengaruh menyajikan portofolio sebesar 65,8%; dan merefleksikan pengalaman belajar sebesar 0,781.

Kata kunci: Model Project Citizen, Civic Education, Keterampilan berpikir kritis.

0 comments: