Narita International Airport,Japan

Preparing for departure

East West Center, University of Hawaii

All of the participants for Civic Education short course, University Of Hawaii

Davi and Haris

Happy family of my little sister

Elementary School in Hawai'i

Fun learning and school visit

Project Citizen SMP Negeri 16 Bandar Lampung

Implementasi model Project Citizen di SMPN 16 Bandar Lampung

Narita International Airport

Funny and new experience

Rabu, 16 Februari 2011

Presentasi Kelompok 1 (Ilmu Kewarganegaraan)

LAPORAN PRESENTASI ILMU KEWARGANEGARAAN
KETAHANAAN NASIONAL & HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun:
Feni Desnasari 1013032008
Ades Putri Pertiwi 1013032022
Arfian Nur Halim 1013032028
Edi Saputra 1013032032
Heni Mei Darwati 1013032040
Fitri Diana Sari 1013032078
Nisa Yustiana 1013032084

Selasa, 15 Februari 2011

Mata Kuliah Ilmu Kewarganegaraan

Silahkan posting hasil diskusi/presentasi yang telah kelompok anda lakukan (khusus untuk mata kuliah ilmu kewarganegaraan)

1. Tuliskanlah judul dan hasil diskusi kelompok anda (uraian maksimal 2 halaman)
2. Tuliskan nama-nama anggota kelompok termasuk ketua kelompok.
3. Tuliskan hari dan tanggal presentasi.

Kontrak Perkuliahan Ilmu Kewarganegaraan

FKIP P-IPS PPKn
UNIVERSITAS LAMPUNG

SILABUS MATA KULIAH

Mata Kuliah : Ilmu Kewarganegaraan
Kode : KPK 121
SKS : 2
Program Studi : PPKn
Dosen : M. M. Adha, S.Pd, M.Pd
Waktu Perkuliahan : 1 minggu x 1 pertemuan x 16

Kontrak Perkuliahan Dasar-Dasar IPS

FKIP PIPS PPKn
UNIVERSITAS LAMPUNG

SILABUS MATA KULIAH

Mata Kuliah : Dasar-Dasar IPS
Kode : KIS 122
SKS : 2
Program Studi : PPKn
Dosen : M. M. Adha, S.Pd, M.Pd
Waktu Perkuliahan : 1 minggu x 1 pertemuan x 16

Kelompok Portofolio (Project Citizen)

  1. Kelompok-Kelompok Portofolio
Johnson (2008: 290) menjelaskan mengenai pengertian portofolio. Berikut definisi portofolio menurut Johnson:
Kemungkinan besar bentuk penilaian autentik yang paling terkenal adalah portofolio. Sebagai bagian intrinsik dari prestasi harian kelas yang dilakukan terus-menerus, portofolio timbul dari konteks kehidupan sehari-hari. Saat melakukan berbagai jenis tugas, para siswa menilai dan mengumpulkan tugas dan selama itu mereka melihat diri mereka sebagai seorang yang kreatif dan memiliki kemampuan. Anak-anak memperoleh kepercayaan diri dan rasa mengemban tugas dengan mengumpulkan dan menilai pekerjaan mereka sendiri.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa portofolio adalah hasil pekerjaan siswa yang didokumentasikan dengan tujuan untuk membuat siswa lebih kreatif dan mengembangkan kemampuan/potensi diri mereka.

Langkah-Langkah Pembelajaran Project Citizen

  1. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Project Citizen
Budimansyah (2009: 23) strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research-oriented learning,” yang dikemas dalam model “project” ala John Dewey. Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:


Program Project Citizen Secara Historis di Amerika dan Indonesia

    Program Project Citizen Secara Historis di Amerika dan Indonesia.
Project citizen yang dikembangkan oleh Center for Civic Education (CCE), dalam 15 tahun terakhir ini telah diadaptasi di sekitar 50 negara di dunia, termasuk Indonesia. Model ini bersifat generik atau umum dan mendasar yang dapat dimuat materi yang relevan di masing-masing negara. Sebagai model dipilih topik generik “publik policy” (kebijakan publik), yang memang berlaku di negara manapun. Misi dari model ini adalah mendidik para peserta didik agar mampu untuk menganalisis berbagai dimensi kebijakan publik, kemudian dengan kapasitasnya sebagai “young citizen” atau warga negara muda mencoba memberi masukan terhadap kebijakan publik di lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah kualitas warga negara yang “cerdas, kreatif, partisipatif, prospektif, dan bertanggung jawab”.

Senin, 14 Februari 2011

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

    Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
Winataputra (2001: 131) memperhatikan perkembangan pemikiran tentang civic dan civic education, atas dasar kajiannya secara teoritik, Winataputra merumuskan pengertian pengertian “civics,” citizenship/civic education” sebagai berikut:
  1. Civics is the study of government taught in the schools. It is an area of learning dealing with how democratic government has been and should be carried out, and how the citizen should carry out his duties and rights purposefully with full responsibility.”
  2. Civic/Citizenship education can be defined in two ways:

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Bagian 2)

  1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Budimansyah (2007: 34) menjelaskan bahwa Civic Education dikembangkan sebagai central goal dari sistem pendidikan, dipersyaratkan untuk seluruh tingkatan sekolah yang menerapkan pembelajaran yang “of high quality and sufficient quantity,” menggunakan pendekatan yang bersifat “interdisciplinary” dan metode pembelajaran yang bersifat “interactive”.
Desain kurikulum yang menitikberatkan pada “how to think rather than what to think” merefleksikan “community realities” yang mencakup materi “historical” dan contemporary, memperlakukan kelas sebagai “democratic laboratory.” Kontribusi masyarakat dalam “civic education” dan perlibatan siswa dalam masyarakat untuk mendapatkan “civic experiences in the community. Paradigma ini tampaknya merupakan pengembangan secara sinergistik dari tradisi “citizenship transmission, social science dan reflective inquiry dalam social studies.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

  1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
    1. Pengertian Pembelajaran
Komponen-komponen pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk mencapai tujuan. Melalui hal tersebut, segala usaha baik guru maupun siswa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Melalui pembelajaran, maka guru dapat memahami tujuan dan arah pembelajaran itu sendiri, sehingga melalui tujuan yang jelas, bukan saja dapat menentukan langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan komponen yang lainnya, akan tetapi juga dapat dijadikan kriteria efektifitas proses pembelajaran.

Jumat, 11 Februari 2011

Lembaga Pemasyarakatan

STUDI KASUS TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB NARAPIDANA WANITA MENJADI RESIDIVIS DAN KEMBALI DI LAPAS KELAS II A TANJUNG KARANG TAHUN 2001-2002
(Skripsi)

Oleh 
Muhammad Mona Adha

Usaha mencegah terjadinya pengulangan tindak pidana lebih baik daripada usaha penanggulangan setelah terjadi tindak pidana. Untuk itu diperlukan suatu pembinaan yang baik dan benar terhadap narapidana yang berdasarkan Pancasila guna meningkatkan kualitas narapidana dengan tujuan agar mereka menyadari kesalahannya, mau memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana kembali.

Usaha yang dilakukan dengan cara mengetahui proses atau bentuk pembinaan yang diberikan dan menemukan faktor-faktor penyebab narapidana wanita menjadi residivis dan kembali ke LAPAS.

Untuk mengungkapkan pokok permasalahan tersebut, pengumpulan data yang ditempuh melalui studi dokumentasi dan kepustakaan sebagai usaha mendapatkan data sekunder. Sedangkan data primer diperoleh dari hasil pengumpulan data berupa angket dan hasil wawancara dengan ketiga responden (narapidana wanita khususnya yang residivis) dan petugas Lembaga Pemasyarakatan.

Membiasakan Mengucapkan Terima Kasih

Sebenarnya alangkah senangnya seseorang yang mendapatkan ucapan terima kasih, atas apa yang telah diberikannya kepada orang lain, baik itu pertolongan secara moril atau materil. Tidaklah sulit bagi kita untuk mengucapkan terima kasih terhadap orang lain. Dengan membiasakan kita untuk mengucapkan dua kata yaitu terima kasih, justru akan menampakkan bahwa kita sangatlah menghargai siapapun itu. Tidak hanya itu saja, dengan begitu, maka kita akan lebih dikenal sebagai seseorang yang ramah, dan tidak begitu mudah melupakan bantuan yang telah diberikan oleh orang lain. Bahkan menurut saya, dengan mengucapkan terima kasih, orang lain pun akan sangat menghargai dan juga menghormati kita. Tentunya banyak hal positif yang bisa kita ambil hanya dengan mengucapkan kata terima kasih.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih bagi yang membaca post ini. :)

Mata Kuliah Dasar-Dasar IPS

Tugas untuk angkatan 2010 (Ganjil, Genap)
Tuliskan dan uraikanlah mengenai 5 teori-teori sosial.

Persepsi Siswa Terhadap LUN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LATIHAN UJIAN NASIONAL (LUN) DALAM RANGKA PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (UN) SMA NEGERI DAN SWASTA DI SUB RAYON 017 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2006 – 2007

Oleh
Muhammad Mona Adha dan Hermi Yanzi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa peserta Ujian Nasional dalam mengikuti Latihan Ujian Nasional di Bandar Lampung pada Sub Rayon 017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif integratif, yaitu suatu metode yang berusaha mendeskripsikan kualitas pembelajaran dalam rangka persiapan pelaksanaan Ujian Nasional dengan indikator sebagai berikut: 1). Kebermaknaan Kegiatan LUN dalam rangka persiapan menghadapi UN, 2). Kebermaknaan materi yang dirancang dan 3). ketepatan waktu serta kemitraan yang dilakukan oleh pihak pengelola. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis persentase. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1). Sebesar 56 % siswa menyatakan adanya kontribusi yang besar dengan adanya LUN terhadap kesiapan menghadapi UN, 2). 52% siswa menyatakan muatan materi yang dirancang guru adanya korelasi dan mengacu ke standar kelulusan, 3). Selanjutnya 58% siswa menyatakan ketepatan waktu pelaksanaan dan kemitraan dianggap tepat dan mendukung pelaksanaan kegiatan LUN dalam mempersiapkan diri sebagai peserta Ujian Nasional.