- Langkah-Langkah Pembelajaran Model Project Citizen
Budimansyah (2009: 23) strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research-oriented learning,” yang dikemas dalam model “project” ala John Dewey. Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat.
- Memilih suatu masalah untuk dikaji oleh kelas.
- Mengumpulkan informasi yang terkait pada masalah itu.
- Mengembangkan portofolio kelas.
- Menyajikan portofolio di hadapan dewan juri.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan secara rinci langkah-langkah pembelajaran dari model project citizen. Berikut ini penjelasan langkah-langkah pembelajarannya:
- Langkah 1: Mengidentifikasi Masalah
Siswa membuat daftar masalah yang ditemukan di dalam masyarakat. Daftar ini mewakili masalah-masalah yang pemecahannya seringkali dianggap sebagai tugas pemerintah saja. Setelah membaca daftar itu para siswa akan dapat:
- Menceritakan kepada teman-temannya di kelas apa yang sudah diketahuinya berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.
- Mewawancarai orang tua dan tetangga untuk mencatat apa yang mereka ketahui tentang masalah-masalah tersebut, dan bagaimana sikap mereka dalam menghadapi masalah-masalah tersebut.
Tujuan tahap ini adalah untuk berbagi informasi yang sudah diketahui oleh para siswa, oleh teman-temannya, dan oleh orang lain berkaitan dengan permasalahan tersebut. Dengan demikian kelas akan memperoleh informasi yang cukup yang dapat digunakan untuk memilih satu masalah yang tepat, dari beberapa permasalahan yang ada, sebagai bahan kajian kelas.
- Langkah 2: Memilih Masalah sebagai Bahan Kajian Kelas
Kelas mendiskusikan semua informasi yang telah didapat berkenaan dengan daftar masalah yang ditemukan dalam masyarakat. Jika para siswa telah memiliki informasi yang cukup, gunakanlah itu untuk memilih masalah yang hendak dipilih sebagai bahan kajian kelas. Tujuan tahap ini adalah agar kelas dapat memilih satu masalah sebagai bahan kajian kelas. Dengan demikian kelas memiliki satu masalah yang merupakan pilihan bersama untuk dijadikan bahan kajian kelas.
- Langkah 3: Mengumpulkan Informasi
Jika telah menentukan masalah yang akan menjadi bahan kajian kelas, maka para siswa harus bisa memutuskan tempat-tempat atau sumber-sumber dimana bisa mendapatkan informasi tambahan. Dalam pencarian itu, nantinya para siswa akan menemukan bahwa sumber informasi yang satu mungkin lebih baik dari yang lainnya. Tujuan tahap ini adalah agar kelas dapat memperoleh informasi yang akurat dan komprehensif.
- Langkah 4: Mengembangkan Portofolio Kelas
Memasuki tahap ini siswa harus sudah menyelesaikan penelitiannya. Dalam tahap ini siswa akan mengembangkan portofolio kelas. Kelas akan dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok akan bertanggung jawab untuk mengembangkan satu bagian dari portofolio kelas. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam portofolio hendaknya mencakup dokumentasi-dokumentasi yang telah dikumpulkan dalam tahap penelitian masalah. Dokumentasi ini harus mencakup bahan-bahan atau karya-karya seni yang ditulis asli oleh para siswa. Tujuan tahap ini adalah agar para siswa dapat menyusun portofolio kelas, baik portofolio bagian tayangan maupun portofolio bagian dokumentasi berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan penelitian. Portofolio tersebut akan dibagi dalam dua bagian: bagian tayangan dan bagian dokumentasi.
- Langkah 5: Menyajikan Portofolio
Jika portofolio kelas sudah selesai, para siswa dapat menyajikan hasil pekerjaannya dihadapan para hadirin. Presentasi itu atau yang dikenal pula dengan sebutan showcase dapat dilakukan di hadapan dewan juri yang mewakili sekolah dan masyarakat. Dengan kegiatan ini para siswa akan dibekali dengan pengalaman belajar bagaimana cara mempresentasikan ide-ide dan pemikiran kepada orang lain, serta bagaimana cara meyakinkan mereka terhadap langkah-langkah yang siswa ambil.
Empat tujuan dasar kegiatan presentasi portofolio (showcase) ini antara lain adalah sebagai berikut:
- Memberikan informasi kepada para hadirin tentang pentingnya masalah yang diidentifikasi itu bagi masyarakat.
- Menjelaskan dan memberikan penilaian atas kebijakan alternatif kepada para hadirin, dengan tujuan agar mereka dapat memahami keuntungan dan kerugian dari masing-masing kebijakan alternatif tersebut.
- Mendiskusikan dengan para hadirin bahwa pilihan kebijakan yang telah dipilih adalah kebijakan yang paling baik untuk menangani permasalahan tersebut. Selain itu para siswa juga harus bisa membuat suatu argumen yang rasional untuk mendukung pemikiran mereka, kebijakan yang dipilih tidak bertentangan dengan UUD 1945.
- Menunjukkan bagaimana cara kelas dapat memperoleh dukungan dari masyarakat, lembaga legislatif, dan eksekutif, lembaga pemerintahan/swasta lainnya atas kebijakan pilihan kelas.
- Langkah 6: Merefleksikan Pengalaman Belajar
Refleksi pengalaman belajar ini merupakan salah satu cara untuk belajar, untuk menghindari agar jangan sampai melakukan suatu kesalahan, dan untuk meningkatkan kemampuan yang sudah siswa miliki
Memasuki tahap ini para siswa harus sudah menyelesaikan portofolio kelas. Sebagai bahan tambahan, para siswa dapat memasukkan bagian refleksi atau evaluasi ini dalam map bagian dokumentasi.
Di dalam setiap langkah, peserta didik belajar secara mandiri dalam kelompok kecil dengan fasilitas dari guru dan menggunakan aneka ragam sumber belajar di sekolah dan di luar sekolah (manusia, bahan tertulis, bahan terekam, bahan tersiar, alam sekitar, artifak, situs sejarah, dan lain-lain). Dalam proses inilah berbagai keterampilan dikembangkan seperti: membaca, mendengar pendapat orang lain, mencatat, bertanya, menjelaskan, memilih, merumuskan, menimbang, mengkaji, merancang perwajahan, menyepakati, memilih pimpinan, membagi tugas, menarik perhatian dan berargumentasi.
Sejalan dengan hal tersebut di atas Winataputra (2001: 162) menjelaskan pula bahwa paket pembelajaran “We the People…Project Citizen” ini dikemas dalam bentuk prosedur dan rambu-rambu pembelajaran yang mencakup 6 langkah. Pertama, kelas difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang ada di lingkungan masyarakat dengan melalui pengamatan, interviu, dan studi dokumentasi yang dilakukan secara kelompok. Kedua, kelas difasilitasi untuk mengkaji berbagai masalah itu dan kemudian memilih satu masalah yang paling layak untuk dipecahkan. Ketiga, kelas difasilitasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka pemecahan masalah tersebut dari berbagai sumber informasi yang relevan dan tersedia, seperti perpustakaan, media massa, professional dan ahli, pejabat pemerintahan, organisasi non pemerintah, tokoh dan serta anggota masyarakat. Keempat, kelas mengembangkan portofolio berupa himpunan hasil kerja kelompok dalam rangka pemecahan masalah tersebut dan menyajikannya secara keseluruhan dalam bentuk panel pameran yang dapat dilihat bersama, yang melukiskan saling keterkaitan masalah, alternatif kebijakan, dukungan atas alternatif kebijakan, dan rencana tindakan untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kelima, keseluruhan portofolio yang telah dikembangkan kemudian disajikan dan dipamerkan kepada warga sekolah dan masyarakat.
Keenam, kembali ke kelas untuk melakukan refleksi atau pengendapan dan perenungan mengenai hasil belajar yang dicapai melalui seluruh kegiatan tersebut. Sebagai rambu-rambu dalam kegiatan refleksi tersebut diajukan berbagai pertanyaan reflektif sebagai berikut:
- “What did I personally learn about public policy from working with my classmates?
- What did we learn as a class about public policy by developing our portofolio?
- What skills did I learn or improve upon this project?
- What skills did we learn or improve upon this project?
- What are the advantages of working as a team?
- What are the disadvantages of working as a team?
- What did I do well?
- What did we do well?
- How can I improve my problem-solving skills?
- How can we improve our problem-solving skills?
- What would we want to do differently, if we were to develop another portofolio on another public policy issue?”(CCE, 1998b:35)
0 comments:
Posting Komentar